Qaulan Layina artinya pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang
enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Dalam
Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata
sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.
Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar
berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir’aun. Dengan Qaulan
Layina, hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa
tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita.
Menurut Tafsir Al-Qurtubi, ayat ini merekomendasikan untuk
memberi peringatan dan melarang sesuatu yang munkar dengan cara yang
simpatik melalui ungkapan atau kata-kata yang baik dan hendaknya hal itu
dilakukan dengan menggunakan perkataan yang lemah lembut, lebih-lebih
jika hal itu dilakukan terhadap penguasa atau orang-orang yang
berpangkat.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur'an:
فَقُولَا لَهُۥ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
Artinya : Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina –kata-kata yang lemah-lembut… (QS. Thaha: 44).
Contoh dari Qaulan Layina, seperti Nabi Musa yang diperintah kan Allah SWT untuk berbicara kepada Fir'aun dengan lemah lembut agar merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar